58 Kelompok Perajin Meriahkan Festival Anyaman Jenamas

Related Articles

TANJUNG – Sebanyak 58 kelompok perajin dari 8 desa di Kecamatan Jenamas Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengikuti Festival Anyaman Jenamas 2025. Kegiatan ini untuk melestarikan budaya lokal menganyam serta meningkatkan nilai ekonomi masyarakat melalui kerajinan.

Ketua Pelaksana Festival Anyaman, Depi Ilahi mengatakan gelaran ketiga kalinya ini mengangkat tema “Gema Buana UMKM” akronim dari generasi muda berbakat, budaya mengayam hebat, UMKM bermartabat.

“Festival ini sebagai motivasi untuk melestarikan budaya lokal mengayam serta meningkatkan nilai ekonomi masyarakat melalui kerajinan,” jelas Depi, Rabu (15/1/2025).

Festival Anyaman ini menjadi bukti konsistensi dalam melestarikan budaya serta mengangkat UMKM kerajinan anyaman di Kecamatan Jenamas. Pelaksanaan festival sejak awal Desember 2024 secara bergilir di setiap desa atau kelurahan dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

“Ada delapan desa atau kelurahan yang ikut berpartisipasi, melibatkan 58 kelompok anyaman dari delapan desa,” tambah Depi.

Puluhan perajin dari delapan desa di Kecamatan Jenamas Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengikuti Festival Anyaman Jenamas 2025. (Foto: ANTARA/HO-YABN)

 

Baca Juga:   Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi Pukau Ribuan Wisatawan

Depi berharap festival ini bisa menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kecamatan Jenamas dan Kabupaten Barito Selatan pada umumnya. “Festival ini menjadi salah satu event kebanggaan yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di kecamatan Jenamas,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Barsel, Swita Minarsih mengatakan festival ini bukan sekadar acara seni semata, melainkan upaya melestarikan tradisi serta mengangkat potensi budaya di Kabupaten Barito Selatan.

“Kami yakin potensi anyaman dari Barito Selatan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya. Selain itu kegiatan ini dapat membuka peluang yang lebih luas terhadap kemitraan yang kokoh serta peluang yang besar.

Swita Minarsih menambahkan perkembangan festival makin meningkat dari tahun sebelumnya, adanya minat yang semakin besar dari generasi muda terhadap seni anyaman merupakan angin segar bagi kelangsungan tradisi ini.

“Terlihat dari jumlah penganyam banyak anak-anak muda, ini jadi hal positif terhadap re-generasi,” tambah swita.

Firmansyah, Corporate social responsibility (CSR) Department Head PT Adaro Indonesia mengatakan pihaknya berkomitmen penuh dalam membina dan mengembangkan UMKM di wilayah operasional perusahaan.

Baca Juga:   Ribuan Warga Muba Tumpah Ruah Ramaikan Festival Bongen

“Perusahaan selalu memberikan dukungan terhadap UMKM di wilayah operasional mereka menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” jelas Firmansyah.

Firmansyah menambahkan tujuan selanjutnya adalah membuat acara ini semakin popular dan menarik minat lebih banyak peserta. “Tentu ke depan kita tingkatkan lagi event ini, agar bisa menjangkau masyarakat dan peserta yang lebih luas,” tambah firman. (ant)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img