SUMEDANG – Bait Pertama. Itulah tema yang dipilih para seniman muda asal Sumedang dalam mengekspresikan hasil karyanya pada sebuah pameran lukisan dan seni instalasi yang digelar di Jalan Empang, Kecamatan Sumedang Selatan, Sabtu (19/2/2022).
Beragam karya cukup kreatif ditampilkan mulai dari lukisan bergaya kontemporer, pop art hingga realis. Tidak kalah dengan seni lukis, beberapa seni instalasi unik pun mejeng di tengah ruangan yang didominasi oleh warna putih tersebut.
Salah satu seniman sekaligus jurnalis, Kegga bdbh, menjelaskan karyanya yang berjudul Lara Redaksi merupakan seni mix media dengan teknik cut and paste collage. Lara Redaksi, sambung Kegga, rangkuman halaman pertama koran lokal selama 2021. Rangkuman itu berisikan keluhan masyarakat, fenomena, kriminal dan capaian prestasi Sumedang.
“Selain itu soal pengaruh digitalisasi dimana media koran yang menjadi salah satu media bagi kontrol sosial mulai terkikis keberadaannya dan terlupakan di masyarakat,” ujar Kegga.
Para seniman muda yang terlibat yaitu Agung M Hartono, Aco Mallos, Arizalfy, Aria Tanjung Suriakusumah, Alaika Sugih Katresna, Bastiard, Bebe, Bejus, Cecep Suratman, Clara Melvina Gerda, Denbo, Faqih Allawi, FLAND, Isep Ferdiansyah Pratama, Kegga bdbh. Kemudian ada Leo Amir S, Muhammad Zidane, Habibie, Moch. Syaeful, Surya Brata, Nurdin, Neez, Nade Edan, Rijal Anmad, Wahid, Putri Sinta Lestari, Pedy Manta, Peselancar Subuh, Robby, Salam, Richo Dzikri Anugerah, Rizal Sidiq, Studio Pancaroba, Wendi, Abdul Fitriansyah, Yudha Aprilian, Yuda Herliansyah dan Yuki Febrian.
Kristi Wulandari, salah satu pengunjung pameran, sangat mengapresiasi dengan adanya acara yang digelar. Pasalnya, selain dapat menjadi ajang ekpresi diri bagi para seniman Sumedang, juga dapat memacu para seniman muda lainnya.
“Bagus karyanya unik-unik punya karakter masing-masing, jadi pengen ikutan cuma terlambat,” ujar Kristi.
Sementara itu, kurator dalam pameran tersebut, Faqih Allawi mengatakan, ekshibisi seni secara kolektif yang dilakukan oleh para seniman muda ini penting dilakukan demi perkembangan dunia kesenian khususnya seni rupa di Sumedang.
“Kegiatan seperti ini cukup penting karena manusia itu tidak bisa lepas dari dunia seni, bagaimana cara manusia sebagai makhluk sosial meresapi karya seni untuk dikembangkan dalam kehidupan sosialnya,” tutur Faqih.
Terkait karya yang ditampilkan dalam pameran sendiri, menurutnya, para seniman Sumedang telah berani menampilkan karyanya dengan gaya dan keunikannya masing-masing.
“Beberapa seni rupa disini punya ciri khasnya masing-masing mulai dari cara pemilihan warna, style dan pemilihan material yang sangat berani, mereka berani bereksperimen di dalam seni rupa ini,” ucap Faqih.
Pameran ini digelar dua hari yaitu Sabtu (19/2/2022) dan Minggu (20/2/2022) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Selain pameran, kegiatan itu juga diisi oleh acara gelar wicara dan lainnya. (dtc)
Foto: Nur Azis/detik.com