TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur menyiapkan15 ton ikan segar untuk Irau Manutung Jukut atau pesta rakyat bakar ikan di sepanjang tepian Sungai Segah Kecamatan Tanjung Redeb. Ribuan masyarakat memadati jalan sejak pukul 08.00 Wita untuk menikmati ikan gratis pada 330 stan yang membentang dari Jalan Sangalaki, Jalan Pulau Derawan, dan Jalan Pulau Sambit.
Event tahunan untuk memeriahkan Hari Jadi Ke-70 Kabupaten Berau dan Ke-213 Kota Tanjung Redeb itu sebagai salah satu upaya promosi potensi perikanan di Berau yang melimpah.
Irau Manutung Jukut berasal dari Bahasa Berau. Irau berarti ramai, Manutung berarti membakar dan Jukut artinya ikan. Sehingga dapat diartikan sebagai pesta membakar ikan secara bersama-sama. Panitia melarang masyarakat membawa ikan mentah keluar lokasi acara atau membawa pulang ke rumah.
Pesta rakyat Irau Manutung Jukut yang dilaksanakan di sepanjang tepian Sungai Segah Kecamatan Tanjung Redeb. (Foto: Amnil Izza/Event Nusantara)
Acara tersebut dibuka Bupati Berau Sri Juniarsih, ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama unsur Forkopimda Berau. Bupati Sri Juniarsih menyebut, ada 288 peserta berpartisipasi dalam Irau Manutung Jukut dari 330 tenda yang disediakan panitia. Peserta terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, BUMN, perusahaan, perbankan dan swasta, serta sekolah, ormas, hingga perguruan tinggi.
“Tentunya kita berharap kegiatan ini mendatangkan kebahagiaan bagi masyarakat Kabupaten Berau. Secara khusus kami sudah menyiapkan jukut, tenda, dan arang secara gratis untuk kelompok masyarakat,” katanya, Minggu (17/9/2023).
Sebagai salah satu potensi Berau, sektor perikanan diharapkan dapat dinikmati seluruh masyarakat dengan perayaan Irau Manutung Jukut. Jangan sampai, kata Sri, potensi ini hanya dinikmati masyarakat di luar Kabupaten Berau yang mengimpor ikan dari laut kita.
“Saya mengajak kepada seluruh masarakat Kabupaten Berau ayo kita gemar makan ikan. Ini sangat bermanfaat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kuat serta mendukung program ketahanan pangan nasional,” terangnya.
Melalui gerakan sosialisasi pentingnya ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi, dinilai sebagai solusi persoalan gizi di Kabupaten Berau. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Berau per tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Angka ini berhasil turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 25,7 persen.
Meski demikian angka per 2022 masih lebih tinggi dari batas toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Presiden Jokowi, yaitu 14 persen pada 2024. “Mari kita jadikan ajang Manutung Jukut ini sebagai ajang peningkatan gizi masyarakat,” ajaknya.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Berau, Dahniar Ratnawati menambahkan, Irau Manutung Jukut dimulai 9 tahun lalu atau pada 2014. Sempat tidak dilaksanakan selama 2 tahun lantaran pandemi Covid-19 dan dilanjutkan kembali pada 2022. “Kita bangkitkan lagi pada 2022 yang Alhamdulillah disambut dengan baik oleh masyarakat. Pun tahun ini menjadi lebih meriah,” paparnya.
Pemkab Berau menyediakan ikan gratis sebanyak 2,4 ton untuk masyarakat umum. Ditambah bantuan dari pihak ketiga sebanyak 1 ton ikan dan 500 kg briket. Adapun anggaran yang disiapkan untuk Irau Manutung Jukut berasal dari APBD Berau senilai Rp 210 juta. Serta seluruh perangkat daerah dan swasta yang melaksanakan secara swadaya.
“Sedikit berbeda dari tahun lalu, kali ini ada demo memasak dan lomba stand terbaik kategori perangkat daerah, swasta dan masyarakat umum,” urainya.
Dahniar menambahkan, berdasarkan data Diskan Berau, tercatat angka konsumsi ikan masyarakat Berau sebanyak 61,9 kg per kapita per tahun. Rata-rata setiap orang memakan ikan 1,7 ons per hari. Yang mana termasuk angka konsumsi ikan tertinggi se-Kaltim. Diharapkan setiap tahun dapat ditingkatkan.
Seorang pengunjung, Huda mengaku, senang dapat menikmati hasil laut Berau. Apalagi acara tersebut gratis. Namun dia menyayangkan, masih banyak masyarakat yang membungkus ikan untuk dibawa pulang. Padahal panitia melarang membawa ikan keluar dari lokasi acara. “Mudah-mudahan itu menjadi evaluasi bagi panitia untuk melaksanakan Irau Manutung Jukut lebih baik lagi pada tahun depan,” pungkasnya. (mnz)