JAKARTA – Dalam sebuah pesta pernikahan, keindahan dekorasi menjadi kunci penting untuk mempercantik ruangan. Utamanya, dekorasi pada pelaminan yang menjadi pusat perhatian dari pesta tersebut, mengingat pelaminan merupakan singgasana kedua pengantin.
Biasanya, pelaminan dihiasi dengan dekorasi bunga-bunga dengan warna yang sesuai dengan tema yang diusung si pengantin. Namun, yang sedang menjadi tren saat ini adalah backdrop pelaminan disulap menjadi full layar LED laiknya sebuah konser musik.
Dengan backdrop pelaminan berupa layar LED ini bukan hanya memberikan kesan mewah, tetap juga mampu mengekspresikan personalitas pasangan pengantin. Misalnya, di layar LED bisa menampilkan gambar-gambar seperti wallpaper ataupun kutipan tentang bagaimana perasaan yang tengah dialami pasangan pengantin atau harapan-harapan setelah pernikahan.
Keberadaan layar raksasa LED ini juga semakin menyemarakkan dekorasi dan menarik perhatian para tamu undangan untuk berfoto. Pengalaman ini pernah dilakukan oleh tim Karindo LED selaku penyedia jasa layanan dan penyewaan LED.
“Kami pernah menyulap ruangan hall pesta pernikahan dengan menghadirkan backdrop pelaminan full layar LED,” ungkap Ariyudha, perwakilan Karindo LED saat ditemui EventNusantara.com, belum lama ini.
Ari -sapaan akrabnya, menerangkan bahwa untuk event wedding tersebut pihaknya menggunakan layar LED jenis P 2.9 berukuran 5 x 24 meter, dan di sisi kanan dan kirinya berukuran 4 x 7 meter dan 4 x 8 meter. “Sudah 2 kali kami handle acara wedding di Hotel Raffles Jakarta dan Hotel Mulia Jakarta,” sebutnya.
Untuk acara wedding di Hotel Mulia, kata Ari, tampilan LED-nya terbilang lebih unik. Pasalnya, layar LED berukuran jumbo tersebut didesain seperti mozaik atau puzzle. “Tentunya jadi lebih unik. Karena ukurannya tinggi dan lebarnya jadi berbeda-beda satu dengan lainnya,” ujar Ari.
Menurut Ari, menangani event wedding dengan pelaminan full LED seperti ini memiliki pengalaman menarik bagi timnya. Salah satunya, waktu instalasi dan setting yang diberikan sangat singkat jika dibandingkan dengan event yang lain.
“Kalau bicara dari sisi proses instalasi tentunya semua hampir sama. Hanya saja yang berbeda adalah waktunya lebih singkat. Kita hanya diberi waktu 6 jam untuk set up, membangun LED-nya dan menyalakan. Kita start jam 00.00, dan jam 5.00 subuh sudah selesai set up,” bebernya.
Kendalanya, lanjut Ari , hanya proses listriknya saja. Ari menjelaskan, acara wedding yang digelar di hotel tentu untuk kebutuhan listriknya harus menunggu dari pihak hotel.
“Kita kan juga harus nunggu listrik dari hotel juga. Tapi sejauh ini enggak ada kendala yang berarti meskipun tipe eventnya berbeda. Kalau wedding pastinya kita juga harus bekerjsama dengan vendor lain khususnya di bidang dekorasi. Berhubung latar pelaminan ini diubah menjadi LED semua, maka dekorasinya disesuaikan. Tentunya kita juga sudah technical meeting sebelumnya dengan vendor lainnya,” pungkasnya. (cha)