Kota Semarang Akan Gelar Festival Ogoh-ogoh

Related Articles

SEMARANG – Festival Ogoh-ogoh Kota Semarang akan kembali digelar untuk menyemarakkan agenda wisata Kota Semarang. Festival tahunan itu sempat mandek akibat pandemi Covid-19. Tahun ini, festival akan menghadirkan tiga patung raksasa yang didatangkan dari Bali.

“Persiapan festival ogoh-ogoh sudah 70 persen,” ujar ketua panitia Karnaval Ogoh-ogoh dan Seni Budaya 2023, I Gede Ananta Wijaya Putra dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (23/3/2023).

Ogoh-ogoh katanya, sedang proses pembuatan di Bali. Selepas selesai pembuatan, rencana akan dipajang di Balai Kota Semarang sebelum diarak. “Rencana H-2 ogoh-ogoh sudah ada di Kota Semarang,” kata Ananta.

Festival akan dilakukan pada Minggu, 30 April 2023 pukul 07.00 sampai selesai. Melibatkan sekira 1.000 peserta dari 25 komunitas di Kota Semarang. “Rute perjalanan dari depan Balai Kota ke Tugu Muda, lanjut ke Pandanaran hingga finish di Simpang Lima Semarang,” bebernya.

Setidaknya setiap tahun ada tiga patung ogoh-ogoh yang diarak keliling kota.  Ketiga ogoh-ogoh tersebut meliputi Buthakala, Hirayankasipu, dan Rahwana. Ketinggian ogoh-ogoh sekira 4 meter. Ogoh-ogoh setidaknya dibawa oleh 20 orang.

Baca Juga:   Lepas Rindu dengan Kampung Halaman di Festival Kudus

Sewaktu diarak, ogoh-ogoh akan diiringi musik dan bergerak sesuai irama musik. Menurutnya, festival ogoh-ogoh di tahun ini lebih meriah lantaran akan hadir satu tim musik Baleganjur dari Jembrana, Bali. “Itu yang menjadi pembeda dengan festival serupa di tahun sebelumnya,” paparnya.

Festival ogoh-ogoh digelar sejak 2010. Festival ini tak hanya dilakukan oleh para penganut agama Hindu. Sebaliknya, festival ogoh-ogoh di Kota Semarang melibatkan semua agama mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.

“Festival ogoh-ogoh di Kota Semarang berbeda dengan ogoh-ogoh di Bali maupun di Surakarta. Festival ogoh-ogoh di Kota Semarang tidak menonjolkan satu hal atau berkaitan dengan agama tertentu. Tetapi benar-benar tujuannya untuk merajut kerukunan umat beragama,” jelas Ketua PHDI Kota Semarang, Nengah Wirta Darmayana, Kamis (23/3/2023).

Festival ogoh-ogoh kini sudah 7 kali dilakukan di Kota Semarang. Pada 2017, festival tersebut masuk dalam daftar agenda wisata Kota Semarang. Festival ogoh-ogoh Kota Semarang secara pertunjukan tidak jauh berbeda dengan festival serupa.

Hanya saja ciri khas di Kota Semarang diikuti oleh berbagai umat agama lain. Bahkan, rombongan pembawa ogoh-ogoh dilakukan oleh Banser NU Kota Semarang.

Baca Juga:   Konser Musik Bantu Promosikan Wisata di Kota Semarang

Tim arak-arak melibatkan pula dari umat Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, hingga Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI).

Begitupun komposisi kepanitian tidak hanya PHDI, melibatkan pula Gusdurian, Pemuda Lintas Agama (Pelita), dan komunitas lainnya.

“Masyarakat Semarang tahunya festival ogoh-ogohnya, padahal kami ingin masyarakat lebih memahami soal pesan toleransi agamanya, soal ogoh-ogoh belakangan,”  terangnya.

Festival ogoh-ogoh tahun ini mengambil tema Darma Gama dan Darma Negara, artinya festival bagian untuk menyukseskan pesta demokrasi di tengah upaya  modernisasi umat beragama.

Nengah mengatakan, karnaval lintas budaya, lintas agama dan pawai ogoh-ogoh tahun ini berbeda pula dengan tahun sebelumnya lantaran melibatkan komunitas Dayak, Padang, Batak, Ambon, dan lainnya. (en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img