PROBOLINGGO – Festival Pedalungan dalam rangka Hari Jadi Kota Probolinggo (HadiPro) ke-663 mencapai puncaknya. Minggu malam (11/9/2022), festival yang berjalan selama 10 hari sejak 2 September lalu ini resmi berakhir.
Selama 10 hari festival berlangsung, ada perputaran uang Rp 5 miliar dari transaksi jual beli yang terjadi antara pembeli dan pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo. Jumlah ini belum termasuk uang parkir dan dampak lainnya.
“Festival Pendalungan ini berdampak positif bagi Kota Probolinggo. Selama 10 hari ada perputaran uang Rp 5 miliar. Ini dari pameran saja, belum menghitung parkir dan lainnya,” ujar Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya.
Katanya, berbagai upaya dilakukan pemkot untuk memajukan Kota Probolinggo. Di antaranya, melalui pendidikan dan kesehatan gratis. Seperti, pembangunan rumah sakit baru Ar Rozi dan menyediakan ambulans gratis.
Ia menegaskan, acara ini bertujuan membahagiakan warga Kota Probolinggo, setelah 2,5 tahun tidak bisa melaksanakan kegiatan, karena pandemi Covid-19. Dari hasil evaluasi, kegiatan ini menyebabkan ekonomi Kota Probolinggo bisa tumbuh positif.
“Festival HadiPro tahun ini berlangsung baik dan luar biasa. Tentunya kami akan lakukan evaluasi agar pelaksanaan tahun depan semakin baik lagi,” ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia HadiPro Budiono Wirawan mengatakan, kegiatan ini murni niat dari Wali Kota Probolinggo untuk memberikan hiburan festival bagi masyarakat saat pandemi melandai. Namun, dengan keterbatasan anggaran, festival ini dilaksanakan secara sederhana. Tetapi, tidak menghilangkan makna.
Seluruh pelaksanaan murni secara swadaya. Mulai dari partisipasi masyarakat hingga donatur. Pawai budaya kali ini merupakan pawai budaya terbesar yang diikuti lebih 70 peserta. Festival pendalungan ini juga pameran terlama yang pernah terlaksana. Berlangsung selama 10 hari. Melibatkan lebih dari 200 pelaku UMKM dan PKL. (radar bromo/en)
Foto: Pemkot Probolinggo
