KEPULAUAN ANAMBAS – Pesisir pantai di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), begitu meriah dengan kehadiran ribuan masyarakat, Kamis (18/8/2022). Kemeriahan itu semakin terasa, saat warna-warni layar dari perahu kayu berseliweran di tengah lautan biru.
Budaya tradisi masyarakat nelayan di wilayah terluar dari Indonesia ini, rutin digelar bersamaan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia. Mereka menyebutnya Festival Jongkong Layar.
Jongkong merupakan perahu yang terbuat dari batang pohon besar. Perahu ini biasanya dapat ditemukan di daerah Kepulauan Melayu atau Riau-Lingga. Sebelum dimulainya festival, jongkong diberi tepung tawar terlebih dahulu.
Setelah jongkong diberi tepung tawar, para nelayan memasang layar di perahunya masing-masing. Pada tahun ini, festival budaya tradisi ini digelar di Pantai Tanjung Karang, Pulau Nyamuk, Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Festival ini rutin digelar bersamaan dengan peringatan HUT Kemerdekaaan Indonesia. Ini merupakan tradisi masyarakat yang akan terus dilestarikan,” ujar Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, saat membuka Festival Jongkong Layar.
Menurut kebudayaan masyarakat Kepulauan Anambas, jongkong berasal dari dua kata, yakni jong yang berarti sampan dan kong yang berarti tiang untuk menahan layar. Sehingga jongkong secara harafiah bisa diartikan sebagai sampan yang memiliki layar, sehingga bisa bergerak dengan bantuan angin.
Masyarakat setempat mempercayai, nenek moyang di Kepulauan Anambas menggunakan jongkong layar sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dan kepercayaan itu, terus dijaga secara turun-temurun.
Selama jalannya festival, para nelayan yang mengikuti acara tersebut tidak diizinkan menggunakan dayung untuk menggerakkan perahu. Para nelayan hanya hanya boleh menggunakan layar sebagai kendali gerak perahu.
Ada 12 nelayan yang mengikuti festival jongkong layar. Mereka harus melewati dua pal batas dan menempuh jarak sekitar dua mil laut, untuk memenangkan perlombaan. Festival Jongkong Layar ini berhadiah Rp 3 juta. (sindonews/en)