JAKARTA – Festival Harmoni Indonesia akan menghadirkan berbagai pergelaran seni dan budaya dari 34 provinsi di Indonesia. Festival itu terlaksana atas kolaorasi antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Rencananya, festival itu akan digelar di Taman Mini Indonesia Indah dan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28-29 Oktober 2022. Festival itu akan menghadirkan musik, tari atau seni pertunjukan, kuliner, hingga film.
Gagasan festival berasal dari refleksi kebhinnekaan serta kekayaan dan keragaman seni-budaya bangsa yang dimiliki Indonesia. Kata harmoni dalam tajuk acara tersebut merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dari penyelenggaraan festival.
“Ini adalah sebuah upaya kecil karena kita mungkin tidak bisa melakukan hal-hal yang besar, tapi kita bisa melakukan hal-hal kecil dengan cara yang besar. Artinya, dengan festival ini akan mewujudkan dari harmoni Indonesia menuju harmoni dunia yang kita dambakan,” kata Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Ditjen Polpum Kemendagri La Ode Ahmad, dilansir dari viva.co.id.
Selain itu, festival ini digelar dengan tujuan menjaga keragaman seni-budaya yang dimiliki Indonesia. Mereka ingin, para generasi baru yakni milenial dan Z tidak melupakan warisan berharga itu. Selain seni tradisional festival ini juga akan menghadirkan seni populer. Sejumlah pelaku seni populer akan tampil di festival tersebut.
Penyelenggara akan menghadirkan festival yang dikemas kekinian dan relevan, namun tetap menyelipkan literasi dan tidak meninggalkan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam seni-budaya nusantara.
Untuk mewujudkan ini, Kemendagri menggandeng Boss Creator, sebagai pihak swasta yang bergerak di bidang industri pertunjukan, untuk mengemas konsep festival yang juga menargetkan segmen anak muda.
“Kita harus tetap linier dengan perkembangan peradaban dan revolusi industri pengetahuan. Di generasi milenial atau Z, mereka juga harus bisa terhubung dengan kebudayaan ini sehingga dibutuhkan literasi,” katanya.
Sementara, Direktur Eksekutif TMII, Emilia Eny Utari menyambut baik dan antusias kerja sama dengan Kemendagri. Emilia mengatakan, melalui Festival Harmoni Indonesia, secara tidak langsung dapat menghidupkan kembali marwah TMII sebagai etalase budaya dari 34 provinsi.
“Mudah-mudahan dengan adanya festival ini, kita bisa mendapatkan sesuatu yang luar biasa, output-nya ketahuan, serta semua masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial dan Z bisa lebih mengenal dan mencintai budayanya sendiri,” ujar Emilia. (en)