JAKARTA – Pameran travel dan wisata bertajuk Indonesia International Tourism and Creative Economy Forum atau IITCEF 2022 akan berlangsung secara hybrid pada 11-13 Agustus 2022. Gelaran offline dilaksanakan di The Kasablanka Hall Jakarta.
Pameran wisata internasional rangkaian dari G20 Spirit ini diinisiasi oleh PATA Indonesia, Asita, Trans Event, dan GlobalExhibit. Acara didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Ambassador & CEO Club.
CEO GlobalExhibit Grace Sabandar mengatakan, acara ini sejalan dengan tema G20 yakni Recover Together, Recover Stronger karena berusaha membangkitkan industri parekraf yang terpuruk karena pandemi.
Acara ini katanya, tidak terbatas pada travel fair yang menghadirkan diskon atau paket perjalanan murah tetapi juga hendak memamerkan jenis wisata lain di Indonesia, termasuk wisata olahraga.
“Bukan hanya diskon tiket tetapi kita juga mau memperlihatkan sisi lain tourism. Misalnya sport tourism di mana ketika penyelenggaraan Asian Games ternyata banyak dari negara Asia yang datang, puluhan ribu orang. Artinya kalau ada sport tourism di daerah dibangkitkan yang berskala internasional itu akan mendatangkan wisatawan,” kata Grace.
Selain itu, jenis wisata lain yang juga dapat dipamerkan adalah wisata medis. Saat ini banyak orang yang pergi ke luar negeri untuk wisata sekaligus berobat. Grace melihat, Indonesia juga potensial untuk menjadi lokasi wisata medis.
“Akan ada health tourism atau wellness tourism. Kita bisa lihat deh sekarang orang Indonesia ke Malaysia, Turki, Singapura untuk sekalian check up. Kok kita nggak? Padahal rumah sakit kita bagus bagus juga ada rumah sakit internasional juga di sini,” paparnya.
IITCEF 2022 juga ingin mengajak para pelaku ekraf di daerah untuk memamerkan wisata budaya. Tak lupa, film yang memperlihatkan keindahan Indonesia juga akan ditayangkan. “Ada juga film, dari film orang bisa melihat daerah tersebut,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum DPP Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Rusmiati menjelaskan, nantinya pameran yang digelar di The Kasablanka Hall akan menghadirkan booth dari 34 provinsi di Indonesia dan 33 asosiasi di bidang pariwisata serta ekonomi kreatif.
“Target kita harapkan satu hari itu tidak kurang dari 1.000 pengunjung karena di Kota Kasablanka ini ada mal, perkantoran dan apartemen. Harapannya bisa lebih dari 5.000 orang tapi minimal 1.000,” kata Rusmiati. (dtc/en)