JAKARTA – Kain tradisional dari seluruh daerah di Indonesia dipamerkan dalam Adiwastra Nusantara 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai Rabu (9/2/2022) hingga Minggu (13/2/2022). Sebelumnya, pameran kain nusantara itu terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Panitia Penyelenggara Adiwastra Nusantara 2022 Lalita Nerissa Soelarso mengatakan tahun ini, katanya tema yang diangkat ialah selendang nusantara. “Hari ini kami angkat tema selendang nusantara dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, kami angkat tema itu,” ujar Lalita, dilansir dari tribunnews.com.
Adiwastra Nusantara 2022 mendatangkan langsung 300 perajin yang tersebar dari Sabang hingga Marauke. Mulai perajin kain dari Cirebon, Jawa Barat, Kalimantan, dan Sumatera. Kain yang menjadi favorit pada hari pertama yaitu ulos dari Sumatera Utara.
Pameran ini juga menyasar anak-anak muda agar mencintai kebudayaan Indonesia. Di antaranya dengan memamerkan kain tradisional yang sudah didesain menjadi pakaian kekinian. “Saya berharap kaum muda bisa memulai mencintai budaya Indonesia dengan perspektifnya masing-masing,” tuturnya.
Selain kain, Adiwastra Nusantara 2022 juga menawarkan furniture dengan gaya-gaya etnik, aksesoris, dan berbagai macam selendang dari seluruh Indonesia. Harga yang ditawarkan beragam, mulai Rp100 ribu hingga puluhan juta rupiah.
Sementara istri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Liza Thohir, mengapresiasi penyelenggaraan Adiwastra Nusantara yang ke-15 tersebut. Liza kagum dengan kegigihan para pegiat wastra atau kain tradisional yang tetap berkarya di tengah tantangan pandemi saat ini.
“Semangat para pegiat wastra dan UMKM ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap semangat dalam berkarya di masa pandemi,” ujar Liza saat menghadiri pembukaan pameran Kain Adati dalam gelaran Adiwastra Nusantara, Rabu (9/2/2022) dikutip dari republika.co.id.
Liza mengatakan, pameran kain tradisional terbesar sejak 2008 merupakan sebuah etalase dalam menampilkan karya kain tradisional bangsa. Pameran ini juga menjadi medium antarperajin dalam bertukar pikiran tentang industri wastra. Liza menyebut Wastra Adati merupakan budaya luhur bangsa yang secara turun temurun menjadi tradisi.
Dia bersyukur mulai banyak generasi muda yang menggeluti sektor ini. Bagi Liza, regenerasi menjadi hal yang penting dalam menjaga kelestarian kebudayaan bangsa. Dia berharap para pegiat wastra juga terus mengembangkan inovasi dan kreasi agar produk wastra Indonesia bisa berkiprah di kancah dunia.
“Dengan kolaborasi dan inovasi, saya yakin sektor ini akan menjadi industri yang memilii kontribusi lebih besar bagi perekonomian bangsa,” kata Liza.
Ketua Pelaksana Adiwastra Nusantara, Edith Ratna Soerjosoejarso, mengatakan pameran tahun ini diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri atas UKM dan perajin wastra. Edith menyampaikan pameran yang mengusung tema “Citra Keberagaman Nusantara” tak hanya didatangi generasi tua, melainkan juga para milenial. “Kita tahu kerajinan dengan budaya itu hal yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Edith. (en)
Foto: detik.com