JAKARTA – Sebanyak 20 peserta dari 10 kecamatan mengikuti Festival Beduk Tingkat Kota Jakarta Timur di Auditorium Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Kisam bin Dji’un, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Senin (10/3/2025). Kegiatan ini digelar untuk memeriahkan bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri 1446 H.
Festival dibuka Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Achmad Salahuddin. Dia mengatakan, festival ini sudah jadi agenda tahunan yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kelurahan hingga provinsi.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya semangat kompetisi mencari siapa yang terbaik. Namun juga sebagai upaya melestarikan kearifan lokal bangsa kita, yakni seni pukul beduk,” katanya.
Kasudin Kebudayaan Kota Jakarta Timur, Berkah Shadaya menjelaskan, para peserta tidak diperkenankan menggunakan alat musik elektronik, seperti keyboard, drum elektrik, gitar elektrik, bass elektrik dan alat tiup seperti harmonica, saxsofone, pianica. Panitia menyiapkan lima beduk dan alat pemukulnya disiapkan masing-masing peserta
“Peserta hanya boleh menggunakan alat musik tambahan khas Betawi, seperti rebana ketimpring, rebana hadroh, rebana biang, marawis dan kentongan,” kata Berkah.
Sementara, Pamong Budaya Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Akhmad Prabowo menambahkan, dewan juri Festival Beduk terdiri dari tiga pakar di bidang kesenian beduk, dengan latar belakang akademisi, praktisi seni, Kanwil Agama.
Kriteria penilaian adalah keselarasan syair takbir dengan diiringi bunyi beduk dan alat-alat musik tambahan, termasuk pola dasar permainan beduk, teknik vokal, mahrojul huruf, serta kreativitas dan penampilan.
Disebutkan Bowo, para pemenang festival ini akan mendapatkan hadiah berupa satu set piala dan uang pembinaan. Yakni juara I Rp 12, 5 juta, kedua Rp 10 juta, ketiga Rp 8,5 juta. Kemudian juara Harapan I Rp 7,5 juta dan Juara Harapan II Rp 6,5 juta. “Juara satu dan dua nanti akan mewakili Jakarta Timur di tingkat provinsi,” tandasnya. (en)